BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 16 Desember 2009

Puisi buat kakak yang tersayang


kakaku hanya ada seorang di dunia,
dialah yang selalu aku rindui,
dialah yang terhebat di hatiku,
dikala kau ketawa; dia turut ketawa,
dikala aku sedih; dia cuba menggembirakan hatiku,
dikala aku menderita; dia berikan aku kata-kata azimat,
kata-katanya selalu membuatku menangis.

aku ceritakan segala derita hidupku,
agar dia dapat memberi nasihat,
aku ceritakan semuanya sebab,
aku percaya pada dia,
aku tahu dia sayang padaku,
aku tahu dia mahu yang terbaik buat diriku,
aku tahu nasihat dia sentiasa terpahat dihatiku,


Puisi Untuk Guru


Orang kata guru itu penat

Gaji tak seberapa kerja berlambak

Aku kata guru itu rehat

Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat

Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat

Ilmu yang dicurah tak dapat disekat

Makin dicurah makin mendekat


Orang kata guru itu sungguh bosan

Setiap tahun muka sama setiap bulan

Aku kata guru itu sUngguh riang

Sekali berkata murid ketawa girang

Bila berjaya murid terus menjulang

Jasa bakti tak pernah hilang dari hatiku

Selasa, 15 Desember 2009

Sahabat

Seorang sahabat adalah ia yang selalu mengerti perasaan kita
Ia yang selalu duduk di sampingku untuk mendengar curhatku
Ia tak pernah bosan mendengar keluhku
Ia selalu menyanyangiku
Ia pasti mendukungku dikala aku merasa bimbang
Ia bagaikan bintang yang selalu menemani si bulan
Aku akan selalu mengingatmu sahabat
Sampai akhir hayatku
Terima kasih telah menjadi sahabat terbaikku
Tolong jangan buang kenangan indah itu
Terima kasih

Puisi Untuk Ibu


Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…

Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan

Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
“Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain”
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih

Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu

Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara

Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!

Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!